28 Okt 2010

Apa artinya Yesus menyelamatkan?

"Yesus menyelamatkan” adalah slogan populer di sticker mobil, pada acara-acara olahraga, dan di spanduk yang ditarik pesawat kecil di udara. Sayangnya, tidak banyak yang melihat frasa “Yesus menyelamatkan” yang betul-betul secara penuh mengerti apa maksudnya. Ada kuasa dan kebenaran yang amat dahsyat yang terkandung dalam kedua kata itu.

Yesus menyelamatkan, namun siapakah Yesus itu?
Kebanyakan orang tahu bahwa Yesus adalah seseorang yang pernah hidup di Israel sekitar 2000 tahun lampau. Hampir setiap agama dalam dunia memandang Yesus sebagai guru yang baik dan/atau seorang nabi. Dan sekalipun hal-hal itu memang benar mengenai Yesus, semuanya itu tidak mengungkapkan siapakah Yesus sesungguhnya, dan juga tidak menjelaskan bagaimana atau mengapa Yesus menyelamatkan. Yesus adalah Allah dalam wujud manusia (Yohanes 1:1, 14). Yesus adalah Allah, datang ke dunia, sebagai manusia sejati (1 Yohanes 4:2). Allah menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus guna menyelamatkan kita. Ini menghasilkan pertanyaan berikut: mengapa kita perlu diselamatkan?

Yesus menyelamatkan, namun mengapa kita perlu diselamatkan?
Alkitab menyatakan bahwa setiap manusia yang pernah hidup telah berdosa (Pengkhotbah 7:20; Roma 3:23). Berdosa adalah melakukan sesuatu, baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan yang bertentangan dengan karakter Allah yang sempurna dan suci. Karena dosa kita, kita layak mendapatkan hukuman dari Allah (Yohanes 3:18, 36). Allah itu adil, sehingga Dia tidak bisa membiarkan dosa dan kejahatan tidak dihukum. Karena Allah itu tanpa batas dan kekal, dan karena semua dosa pada dasarnya adalah terhadap Allah (Mazmur 51:4), hanya hukuman yang tanpa batas dan kekal yang mencukupi. Kematian kekal adalah satu-satunya hukuman yang adil untuk dosa. Itu sebabnya kita perlu diselamatkan.

Yesus menyelamatkan, namun bagaimana Dia menyelamatkan?
Karena kita telah berdosa terhadap Allah yang tidak terbatas, maka orang yang terbatas (kita) harus membayar dosa-dosa kita untuk waktu yang tidak terbatas, atau Pribadi yang tidak terbatas (Yesus) harus membayar dosa-dosa kita satu kali. Tidak ada pilihan lain. Yesus menyelamatkan kita dengan mati menggantikan kita. Dalam diri Yesus Kristus, Allah mengorbankan diri-Nya sendiri demi untuk kita, membayar hukuman yang tidak terbatas dan kekal yang hanya Dia yang sanggup untuk bayar (2 Korintus 5:21; 1 Yohanes 2:2). Yesus menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung demi untuk menyelamatkan kita dari nasib kita yang kekal, hukuman yang adil untuk dosa-dosa kita. Karena kasiih-Nya yang besar untuk kita, Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Yohanes 15:13), membayar hukuman yang telah kita dapatkan tapi tidak sanggup kita tanggung. Kemudian Yesus dibangkitkan, menunjukkan bahwa kematian-Nya memang sudah cukup untuk membayar hukuman dosa kita (1 Korintus 15).

Yesus menyelamatkan, namun siapa yang Dia selamatkan?
Yesus menyelamatkan semua yang bersedia menerima karunia keselamatan-Nya. Yesus menyelamatkan semua yang percaya pada pengorbanan-Nya sebagai pembayaran untuk dosa (Yohanes 3:16; Kisah 16:31). Sekalipun pengorbanan Yesus cukup untuk membayar dosa dari seluruh umat manusia, Yesus hanya menyelamatkan mereka yang secara pribadi menerima karunia-Nya yang paling berharga (Yohanes 1:12).

Kalau Anda sekarang mengerti apa artinya Yesus menyelamatkan, dan Anda ingin percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat pribadi Anda, pastikan bahwa Anda mengerti dan percaya hal-hal berikut, dan sebagai pernyataan iman, menyatakan ini kepada Allah. “Tuhan, saya tahu saya orang berdosa, dan saya tahu bahwa karena dosa saya maka saya layak untuk terpisah dariMu secara kekal. Sekalipun saya tidak layak mendapatkannya, terima kasih untuk kasih-Mu kepadaku dan untuk menyediakan korban untuk dosa-dosa saya melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Saya percaya bahwa Yesus telah mati untuk dosa-dosa saya dan saya percaya hanya Dia saja yang sanggup menyelamatkan saya. Mulai dari saat ini, tolong saya untuk menghidupi hidup saya bagi Engkau dan bukannya bagi dosa. Tolong saya menghidupi sisa hidup saya dengan rasa terima kasih untuk keselamatan yang berharga yang telah Engkau sediakan. Terima kasih Yesus, untuk menyelamatkan saya!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.


27 Okt 2010

Saya dikucilkan dan dianiaya ketika jadi Kristen, apa yang harus aku lakukan ?

Adalah sulit bagi orang-orang percaya yang tinggal di negara-negara di mana kebebasan beragama adalah landasan dari peradaban untuk dapat betul-betul memahami resiko mengikuti Kristus di belahan dunia lainnya. Namun Alkitab adalah Firman Tuhan dan dengan demikian menyediakan pengertian yang menyeluruh terhadap cobaan-cobaan hidup di manapun dan kapanpun. Yesus sangat jelas bahwa mengikuti Dia adalah suatu pekerjaan yang beresiko. Bahkan kita harus mengorbankan segala yang kita mililki. Pertama-tama, kita membayar dengan diri kita sendiri. Kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Yesus mengatakan, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Markus 8:34). Salib adalah alat kematian dan Yesus menjelaskan bahwa mengikuti Dia berarti mati terhadap diri sendiri. Semua keinginan dan ambisi duniawi kita harus disalibkan sehingga kita dapat memperoleh hidup yang baru di dalam Dia, karena tidak seorangpun dapat melayani dua tuan (Lukas 16:13). Namun hidup yang baru itu jauh lebih berharga dan bernilai dibandingkan segala yang dapat kita peroleh dalam dunia ini.

Kedua, mengikuti Yesus mungkin menyebabkan kita mengorbankan keluarga dan teman-teman kita. Dalam Matius 10:32-39, Yesus menjelaskan bahwa kedatanganNya membawa pemisahan antara para pengikutNya dan keluarga mereka, tetapi barangsiapa tidak membenci (artinya tidak mengasihi Dia lebih dari) keluarganya tidak layak untuk menjadi pengikutNya. Jikalau kita menyangkal Kristus demi untuk menjaga kedamaian dengan keluarga kita di dunia ini, Dia akan menyangkal kita di surga, dan jika Yesus menyangkal kita, kita akan tidak akan bisa masuk ke surga. Namun jika kita mengakui Dia di depan manusia, tanpa menghiraukan harga yang mungkin harus kita bayar, Dia akan berkata kepada BapaNya – ”dia adalah milikKu, sambutlah dia dalam kerajaanMu.” Hidup kekal adalah ”mutiara yang indah” yang disebut dalam Matius 13:45-46 yang layak untuk kita peroleh dengan menjual segala milik kita. Adalah tidak layak untuk mempertahankan apa yang ada dalam hidup yang pendek ini dan kehilangan kekekalan. “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya” (Markus 8:36). Sebagaimana dikatakan oleh Jim Elliott, misionari yang dibunuh karena membawa Injil Kristus kepada orang-orang Indian Huaorani di Ekuador, ”Seorang bijak menyerahkan apa yang dia tidak dapat pertahankan untuk memperoleh apa yang dia harus pertahankan.”

Yesus juga menjelaskan bahwa penganiayaan karena Dia adalah tak terhindarkan. Dia mendorong kita untuk menerima itu sebagai bagian kehidupan kita dan tetap tabah dalam penganiayaan. Dia bahkan menyebut mereka yang dianiaya sebagai ”berbahagia” dan mengatakan bahwa kita patut ”bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga” (Matius 5:10-12). Dia mengingatkan bahwa demikianlah selalu umatNya dianiaya. Para nabi Perjanjian Lama dianiaya, dihina, disiksa, dibunuh bahkan dalam satu peristiwa digergaji! (Ibrani 11:37). Semua Rasul (kecuali Yohanes yang dibuang ke Pulau Patmos) dieksekusi karena memberitakan Kristus. Tradisi mengatakan bahwa Petrus menuntut untuk disalibkan dengan kepala di bawah karena dia merasa tidak layak untuk mati dengan cara sama seperti Tuhannya. Namun demikian, dalam suratnya yang pertama, Petrus menulis, “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu” (1 Petrus 4:14). Rasul Paulus dipenjarakan, dicambuk dan dilempari batu berkali-kali karena memberitakan Kristus, namun dia merasa bahwa penderitaannya sekarang tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang menanti Dia (Roma 8:18).

Walaupun harga menjadi murid kelihatannya tinggi, ada upah duniawi dan upah surgawi yang menanti. Yesus berjanji akan selalu beserta dengan kita, bahkan sampai kepada akhir zaman (Matius 28:20); Dia tidak akan pernah meninggalkan atau membuang kita (Ibrani 13:5); Dia merasakan penderitaan dan kesakitan kita karena Dia sendiri sudah menderita untuk kita (1 Petrus 2:21); kasihNya bagi kita tak ada akhirnya, dan Dia tidak pernah menguji kita melampaui kemampuan kita menanggungnya dan akan selalu menyediakan jalan keluar bagi kita (1 Korintus 10:13). Saat kita menjadi orang pertama dalam keluarga atau masyarakat kita yang menerima Yesus, kita menjadi anggota-anggota keluarga Allah dan kita adalah duta-duta besarNya kepada orang-orang yang kita kasihi dan kepada dunia. Dengan demikian, kita adalah alat yang dipakaiNya untuk menarik orang kepada diriNya dan kita mendapat sukacita yang melampaui segala yang dapat kita bayangkan.

Followers