24 Jun 2010

Keselamatan oleh iman atau perbuatan ?

Ini mungkin adalah pertanyaan yang paling penting dalam teologia Kristen. Pertanyaan inilah yang menyebabkan Reformasi, perpecahan antara gereja Protestan dan Katolik. Pertanyaan ini adalah perbedaan utama keKristenan Alkitabiah dan kebanyakan ajaran-ajaran sesat. Apakah keselamatan hanya oleh iman saja atau iman ditambah perbuatan? Apakah saya diselamatkan dengan percaya kepada Yesus, atau saya harus percaya kepada Yesus dan melakukan hal-hal tertentu?

Pertanyaan tentang hanya iman atau iman ditambah perbuatan menjadi makin sulit karena beberapa ayat Alkitab yang sulit untuk dicocokan. Bandingkan Roma 3:28, 5:1 dan Galatia 3:24 dengan Yakobus 2:24. Ada beberapa orang yang melihat adanya perbedaan antara Paulus (keselamatan hanya oleh iman saja) dan Yakobus (keselamatan oleh iman ditambah perbuatan). Dalam kenyataannya, Paulus dan Yakobus sama sekali tidak bertentangan. Satu-satunya perbedaan yang diklaim orang adalah mengenai relasi antara iman dan perbuatan. Paulus mengajarkan bahwa pembenaran adalah oleh iman semata-mata (Efesus 2:8-9) sementara Yakobus sepertinya mengatakan bahwa pembenaran adalah oleh iman ditambah perbuatan. Apa yang kelihatan seperti problem ini dapat dijawab dengan mengamati apa sebetulnya yang dikatakan oleh Yakobus. Yakobus sementara berusaha menolak kepercayaan bahwa seseorang dapat beriman tanpa menghasilkan perbuatan baik apapun (Yakobus 2:17-18). Yakobus menekankan bahwa iman yang sejati kepada Kristus akan menghasilkan perubahan hidup dan perbuatan-perbuatan baik (Yakobus 2:20-26). Yakobus tidak mengatakan bahwa pembenaran adalah oleh iman ditambah perbuatan, namun mengatakan bahwa seseorang yang sudah betul-betul dibenarkan melalui iman akan menghasilkan perbuatan baik dalam hidupnya. Jika seseorang mengaku sebagai orang percaya, namun tidak menyatakan perbuatan baik dalam hidupnya, maka kemungkinan dia tidak memiliki iman yang sejati kepada Kristus (Yakobus 2:14, 17, 20, 26).

Paulus mengatakan hal yang sama dalam tulisan-tulisannya. Buah yang baik yang seharusnya dimiliki oleh orang-orang percaya dicatat dalam Galatia 5:22-23. Segera sesudah memberitahukan bahwa kita diselamatkan melalui iman dan bukan oleh perbuatan (Efesus 2:8-9), Paulus memberitahu kita bahwa kita diciptakan untuk melakukan perbuatan baik (Efesus 2:10). Sama seperti Yakobus, Paulus juga mengharapkan perubahan hidup. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17)! Yakobus dan Paulus bukan berbeda pendapat dalam pengajaran mereka mengenai keselamatan. Mereka mendekati topik yang sama dari perspektif yang berbeda. Paulus menekankan bahwa pembenaran adalah hanya oleh iman, sementara Yakobus menekankan bahwa iman dalam Kristus menghasilkan perbuatan-perbuatan baik.

3 komentar :

  1. Anonim25/6/10

    ^ _ ^

    i like it !
    gie_verarypist@yahoo.co.id

    BalasHapus
  2. Ya,
    Menurut saya, Paulus menentang apa yg dilakukan oleh para farisi, yg membangga-banggakan perbuatan baiknya di mata manusia,harap memperoleh keselamatan, tetapi tdk beriman pada Mesias, dia juga menegaskan tdk ada yg diselamatkan oleh karena melakukan Taurat, tetapi oleh imna pada Kristus.

    Jadi, kita percaya pada Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan menuju Bapa, dan kalau iman kita sejati, kita pasti tinggal di dalam Dia, dan Dia tinggal di dalam kita, dengan mendengarkan perkataan-Nya dan melakukan.

    Tuhan Yesus Memberkati.

    BalasHapus
  3. Ian Setiawan22/11/10

    Setuju. Iman + Perbuatan sebenarnya bisa dikatakan kita lebih mengandalkan kedagingan kita dari pada percaya kepada Yesus. Atau juga kita berpikir secara jasmani bahwa usaha Yesus belum cukup. Padahal Firman dikatakan "Sudah Selesai", "Telah Lunas".

    Kalau kita menempatkan perbuatan kepada hal ke Surga itu sama juga dosa yang kita perbuat dihadapan Allah karena kita mencoba memuliakan diri kita dihadapan Allah, dan pada Roma 6:23 dikatakan "kata dosa" disana tunggal yang artinya perberbuatan kita 1 hal saja yang melanggar = masuk neraka.

    Sering kali kita terbawa universalism believer sehingga kita salah menempatkan keselamatan oleh iman atau/dan perbuatan ini. Keselamatan itu dikerjakan oleh Allah saja (ef.2:8-9). Perbuatan baik/amal kita ini seharusnya kita jalankan sebagai ungkapan syukur kita sebagai orang yang telah percaya atau beriman kepada Yesus atau telah diselamatkan.

    Jadi apabila kita masih ketemu orang percaya yang hidupnya tidak sesuai dengan perbuatannya atau khawatir terus, atau berbuat dosa, jangan kita salahkan setan, jangan kita katakan dia akan masuk neraka, tetapi kita harus bisa bertanya kepada orang ini apakah belum bertumbuh didalam Firman? Atau kita diagnosa orang ini memang belum percaya. Merekalah yang harus kita kunjungi dan injili, ajak PA, agar orang ini benar-benar sepenuhnya 100% menyerahkan hidup kepada Kristus, dan menanggalkan perbuatan dosa tersebut karena Kristus telah membayar lunas hidup dia, dan dia mau tanggung malu apabila dia berbuat dosa kembali.

    Perbuatan kita hanya untuk kemuliaan Tuhan dan bagian dari UPAH/PAHALA/MAHKOTA yang akan diberikan di sorga nantinya.

    Tuhan Yesus Memberkati

    BalasHapus

Sertai Komentar anda dengan alamat e-mail

Followers