1 Apr 2010

Firman yang berkuasa

Yesus Berkata,”Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup”(Yohanes 6:63). Yesus adalah Firman Allah. Jadi jelas Firman itu suatu Pribadi yang hidup, Firman itu bukan benda mati, Firman yang ada pada kita adalah sesuatu yang hidup dan bersifat kekal dan punya kuasa yang tidak terbatas. Yesus adalah penghubung Bapa dengan ciptaanNya. Satu perkataan saja keluar dari Tuhan dan ciptaan pun terbentuk. Tuhan tidak memikirkan dan mewujudkan ciptaan itu tetapi Ia berfirman dan ciptaan itu ada! Tuhan tidak berkata,” Berpikirlah dan gunung itu akan dipindahkan”, namun, “Berkatalah kepada gunung itu….”(Matius 17:20). Perkataan adalah penyalur kuasa yang terbesar, yaitu Kuasa Allah. Kita dapat juga mengetahui bagaimana pohon ara segera layu setelah Yesus berkata kepadanya karena tidak berbuah (Matius 21:18-22), juga bagaimana Petrus menemukan mata uang di dalam mulut ikan setelah Yesus mengatakan kepadanya (Matius 17:27), dan keledai yang sudah tersedia sesuai dengan perkataanNya ketika hendak memasuki Yerusalem (Markus 11:1-6).

Rasul Paulus dalam Roma 10:10 mengajarkan kepada kita tentang pengakuan ( perkataan) akan Yesus sebagai Tuhan yang mendatangkan keselamatan dan bukan hanya percaya saja. Bukti dari iman yang mendatangkan keselamatan adalah sebuah pengakuan /perkataan dari mulut yang berasal dari hati yang telah percaya bahwa keselamatan itu sudah diterima. Iman dalam hati akan melepaskan kuasa Allah sebab Allah kita adalah Allah dari iman, dan Ia bertindak di atas prinsip iman dan Iman itu ada di dalam hati ( 1Tim3:9 ).

Oleh karena begitu hebat dan dashyatnya sebuah perkataan, maka kita juga harus berhati-hati untuk mengatakannya karena akan langsung berdampak pada kehidupan kita : Hidup dan mati dikuasai oleh lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya (Amsal 18:21). Kalau kita ingin melihat perubahan yang radikal dalam hidup kita, alkitab memberi kita akan ayat yang terdapat di Yosua 1:8 : Janganlah engkau lupa MEMPERKATAKAN kitab Taurat (Firman) ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Merenungkan lebih dari sekedar memikirkan karena hasil perenungan akan menghasilkan buah tindakan yaitu mengamalkan firman Tuhan. Memperkatakan kembali Firman Tuhan adalah bukti iman percaya yang sudah tertanam dalam hati bukan sekedar di pikiran. Sangat penting untuk selalu menerima dengan mendengar Firman Tuhan terus menerus dan memperkatakannya kembali yang akan menimbulkan iman yang percaya yang tetap dalam hati oleh karena kita mendengar apa yang kita katakan.

Banyak orang Kristen berdoa meminta iman, dan mereka tidak tahu bahwa iman datang dari pendengaran Firman Allah (Roma 10:17). Inilah cara untuk memperoleh iman di dalam Tuhan bukan meminta iman kepada Tuhan. Karena apa yang diucapkan mulut berasal dari hati ( Mat 15:18). Maka apa saja yang diucapkan orang sesungguhnya itu berasal apa yang ia percayai dalam hatinya dan apa yang dipercayai dalam hati apakah itu hal yang baik atau buruk akan menjadi suatu kenyataan lahiriah. Dalam Ayub 3:25 menjelaskan kenyataan hidup seseorang yang mengalami kecemasan dan ketakutan tentu lebih dahulu berasal dari hatinya yang sudah takut dan cemas. Jika ingin hidup ini dipenuhi dengan hal-hal yang baik dan benar maka hati kita harus limpah dengan Firman Tuhan yang adalah Kebenaran.

Tuhan Yesus tidak memberi kita Kebenaran tapi memberi diriNya sendiri, pribadiNya kepada kita karena Yesus sendiri adalah Kebenaran (Yohanes 14:6). Firman Tuhan selalu positif, Allah memandang sesuatu tidak seperti kita memandang (Hakim 6:11-16).Sebagaimana Allah itu baik dan memandang semuanya itu baik karena apa yang Dia mulai dengan baik (Kejadian 1), Dia juga akan mengakhirinya dengan baik (Wahyu 22).

Penulis: Tomin Moiras
Email: tominmoiras@gmail.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Sertai Komentar anda dengan alamat e-mail

Followers