16 Apr 2010

The Unconditional love of God

Adalah seekor burung kecil yang sangat kedinginan di tengah musim dingin yang paling dingin. Dia bingung harus pergi kemana supaya bisa menjadi hangat dan tidak mati sia-sia! Dia datang ke depan sebuah rumah yang tampak hangat dan terang, tapi takut untuk terus maju karena dia melihat seseorang berdiri di depan pintu.

Orang ini melihat burung tersebut dan jatuh kasihan. Ia pun mulai berusaha menolong burung itu dengan menunjukkan jalan menuju tempat yang hangat yang dapat dipakai oleh burung tersebut dalam berbagai cara agar burung tersebut dapat selamat dan tetap bertahan hidup! Tapi usahanya itu percuma saja karena burung itu tidak mengerti maksud dari orang tersebut. Ia mengira orang itu mau mencelakainya sehingga ia malah berlari ketakutan ke arah sebaliknya, makin jauh dari tempat hangat tersebut! Orang itu sedih sekali dan bingung melihat hasil dari usahanya menolong burung tersebut, kenapa jadinya bertolak belakang?? Bagaimana agar burung itu bisa mengerti dan dapat diselamatkan??

Akhirnya dalam keputusasaannya, ia berpikir coba saja kalau ia adalah juga seekor burung maka ia akan dapat menolong burung tersebut memberitahu adanya tempat hangat tersebut dan burung itu pasti akan mengerti sepenuhnya maksud baiknya menolongnya, sehingga akhirnya burung itu bisa selamat dari kematian!

Hal inilah yang dilakukan oleh Allah Bapa. Ia adalah sama seperti orang tersebut, ingin menyelamatkan manusia berdosa karena kasih-Nya yang tak terkira pada mereka, kasih yang demikian besar sampai Ia rela mengorbankan milik-Nya yang paling berharga sekalipun demi cinta-Nya terhadap kita, manusia, makhluk dari debu tanah yang cepat atau lambat akan kembali menjadi debu tanah tanpa ada harapan untuk hidup kekal. Demi maksud-Nya yang mulia itu, Ia mencari segala macam cara untuk memberitahu manusia jalan satu-satunya menuju keselamatan, menuju Surga untuk dapat hidup kekal selamanya bersama-Nya, yaitu percaya pada Tuhan Yesus Kristus..

Akan tetapi, manusia adalah sama dengan burung tersebut, mereka tidak bisa mengerti maksud baik Allah tersebut, dikarenakan keterbatasan akal pemikirannya yang sangat jauh berbeda, bagaikan bumi dan langit, dibandingkan dengan akal pikiran Allah Bapa. Mereka tidak dapat mengerti petunjuk jalan keselamatan itu bagaimanapun caranya.

Oleh karena itu, Bapa mengutus Tuhan Yesus menjadi manusia sehingga Ia yang tidak terbatas menjadi terbatas dalam kriteria-kriteria penciptaan-Nya sendiri yang diciptakan-Nya untuk membatasi keberadaan manusia. Ia mengutus Tuhan Yesus menjadi manusia sehingga manusia tidak ketakutan lagi melihat cahaya kecemerlangan kemuliaan-Nya yang menyilaukan dan bisa membuat seorang manusia yang melihatnya akan jatuh lemas saking shock-nya! Sedemikian besarlah niatan daripada Tuhan Allah menyelamatkan manusia berdosa, makhluk dari debu tanah yang tiada berarti, agar bisa tetap hidup kekal bersama-Nya di Surga kelak. Ia ingin bisa menyentuh manusia-manusia ciptaan-Nya tersebut pribadi lepas pribadi agar kita bisa mengenal-Nya, Pribadi yang begitu baik dan mulia sampai-sampai rela mati di kayu salib cuma demi kebahagiaan kita semata..

Padahal mati di kayu salib bukanlah hal yang mudah sama sekali, mengingat Tuhan Yesus yang sampai berkeringat darah dalam bergumul perihal misi-Nya ini dengan Allah Bapa di Taman Getsemani. Tapi tetap kepatuhan-Nya yang tidak bercacat itu memenangkan ketakutan-Nya dan Ia pun siap sedia mengorbankan diri-Nya demi kita manusia-manusia terhilang ini!

Apabila ada di antara kita, manusia yang tega-teganya menghina karya penebusan yang begitu mulia ini, maka ia lebih dari pantas untuk disiksa di dalam api neraka untuk selama-lamanya!!

Percaya pada Tuhan Yesus tanpa keraguan sebagai jalan satu-satunya ke Surga dan nikmatilah hubungan yang intim dengan-Nya hari lepas hari!!

Note this: we don't deserve this salvation at all, just because His grace and mercy toward us, we could accept this with tremble and big appreciation forever and ever!!

Penulis: Priska Bachtiar
Email: predestined_glorify@yahoo.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Sertai Komentar anda dengan alamat e-mail

Followers