26 Mar 2010

Perbedaan Roh dan Jiwa

Apa perbedaan antara roh dan jiwa? Kata “roh” menunjuk pada aspek non-materi dari manusia. Manusia memiliki roh, namun kita bukan roh. Namun demikian, di dalam Alkitab, hanya orang-orang percaya, mereka yang didiami oleh Roh Kudus, yang disebut sebagai “makhluk hidup secara rohani” (1 Korintus 2:11; Ibrani 4:12; Yakobus 2:26). Orang-orang yang tidak percaya “mati secara rohani” (Efesus 2:1-5; Kolose 2:13). Dalam tulisan Paulus, “roh” sangatlah penting bagi kehidupan rohani orang percaya (1 Korintus 2:14; 3:1; 15:45; Efesus 1:13; 5:19; Kolose 1:9; 3:16). Roh adalah elemen dalam diri manusia yang memungkinkan dia memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Setiap kali kata “roh” dipergunakan, biasanya kata itu merujuk pada bagian non-materi dari manusia, termasuk jiwanya.

Kata “jiwa” merujuk bukan saja pada bagian non-materi dari manusia, namun juga bagian materi. Berbeda dengan manusia memiliki “roh,” manusia adalah jiwa. Arti kata “jiwa” yang paling mendasar adalah “hidup.” Namun demikian, dalam Alkitab, kata tsb bukan hanya berarti “hidup” namun juga memiliki pengertian-pengertian lain. Salah satunya adalah keinginan manusia untuk berbuat dosa (Lukas 12:26). Pada dasarnya manusia adalah jahat dan jiwanya telah dikotori. Hidup berakhir pada saat kematian fisik (Kejadian 35:18; Yeremia 15:2). “Jiwa” dan “roh” adalah pusat dari banyak pengalaman rohani dan emosional (Ayub 30:25; Mazmur 43:5; Yeremia 13:17). Setiap kali kata “roh” dipergunakan, kata tsb dapat menunjuk pada pribadi orang itu secara keseluruhan, hidup maupun setelah kematian.

“Jiwa” dan “roh” adalah sama dalam hal penggunaaannya dalam kehidupan rohani orang percaya. Perbedaannya adalah dalam hal acuannya. “Jiwa” adalah pandangan manusia secara horizontal terhadap dunia. “Roh” adalah pandangan manusia secara vertikal dengan Tuhan. Adalah penting untuk memahami bahwa keduanya merujuk pada bagian non-materi dari manusia, namun hanya “roh” yang menunjuk pada kehidupan manusia dengan Tuhan. “Jiwa” menunjuk pada kehidupan manusia dalam dunia, baik secara materi maupun non-materi.

4 komentar :

  1. Anonim27/3/10

    Wah terimakasih buat pencerahannya ya kak
    memang selama ini dunia cenderung menutupi adanya Roh dalam ilmu psikology.
    Namun hikmat Tuhan membuka adanya perbedaan ini.
    Terpujilah nama Tuhan Yesus

    BalasHapus
  2. Anonim28/3/10

    Like this banget bang!
    Itulah yg gw butuhin bang, kuat jiwa dan kuat rohani. Selama ini gw cuma mikir buat kuat tubuh doang, ternyata yg harus kita pertanggungjawabkan ke Tuhan malah roh kita.
    Semoga kita bisa terus berhikmat atas roh dan jiwa ini. Amin.. GBU!

    BalasHapus
  3. Anonim1/6/10

    Amin,, jika kita hdup dlm Roh kita memiliki identitas sbgai Anak2 Allah.. hdup dlm Roh yg sdh lahir baru..!! GBU all

    BalasHapus
  4. Anonim1/6/10

    Amin,, jika kita hdup dlm Roh kita memiliki identitas sbgai Anak2 Allah.. hdup dlm Roh yg sdh lahir baru..!! GBU all

    BalasHapus

Sertai Komentar anda dengan alamat e-mail

Followers