2 Mar 2010

YESUS adalah manusia tanpa dosa

Ayat Utama:
"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." Ibr 4:15

PENDAHULUAN
Dalam pelajaran dua dan tiga, kita belajar tentang Yesus adalah Allah. Kita lihat bahwa Dia adalah Anak Allah dan juga Allah. Dalam pelajaran ini, kita akan belajar bahwa Alkitab mengajar tentang Yesus menjadi manusia. Kita akan lihat bahwa Yesus menjadi manusia dalam segala hal seperti diri kita sendiri kecuali bahwa Dia tanpa dosa. Jika kita akan mulai mengerti sifat alami yang sejati dari Yesus, kita harus mengerti bahwa Dia adalah Allah dan juga manusia.

Marilah kita pikirkan tentang hal ini. Seorang manusia mungkin memegang mata uang dalam tangannya. Dia tahu bahwa itu adalah satu mata uang. Dia juga mengetahui bahwa mata uang itu mempunyai dua sisi. Sifat Yesus adalah seperti ini. Sifat Yesus adalah satu. Satu sifat memiliki dua sisi, sisi Allah dan sisi manusia. Sebagaimana kita pelajari tentang Yesus menjadi manusia, marilah kita juga mengingat bahwa Dia adalah Allah.

YESUS ADALAH MANUSIA
Sekarang, pikirkan hal-hal yang Alkitab terangkan kepada kita tentang Yesus yang menyebabkan kita mengetahui bahwa Dia adalah juga manusia.
1. Yesus dilahirkan seorang wanita sebagaimana kita adanya. Meskipun Allah adalah Bapa-Nya, Dia dikandung dalam rahim Maria dengan kuasa Roh Kudus. Dia bertumbuh dan dilahirkan seperti semua bayi-bayi yang lain di lahirkan.Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Gal 4:4

2. Tubuh Yesus seperti tubuh kita. Kita tahu ini karena alasan-alasan berikut:
> Dia bertumbuh dari masa muda ke dewasa seperti semua manusia lainnya. Luk 2:52.
> Dia merasa lapar dan haus seperti manusia lainnya.
Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya
laparlah Yesus Mat 4:2. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa
segala sesuatu telah selesai berkatalah Ia-supaya genaplah yang ada haus!"
Yohanes 19:28.
> Dia menjadi lelah seperti manusia lainnya.
Di situ terdapat sumur Yakub Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena
itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
Yoh 4:6.



3. Perasaan Yesus seperti perasaan kita:
> Dia merasa amat berdukacita atas kematian seorang sahabat sehingga Dia
menangis. "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah
dia lihatlah!" Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah,
betapa kasih-Nya kepadanya!" Yohanes 11:34-36.

> Dia merasa kasihan karena penderitaan orang lain.
Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam
rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan
segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati
Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar
seperti domba yang tidak bergembala. Mat 9:35-36.

> Dia merasa sedih dan marah karena kebejatan moral manusia.
Ia berdukacita karena kedegilan mereka, dan dengan marah Ia memandang
sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah
tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.
Markus 3:5

SEBAGAI SEORANG MANUSIA, YESUS DICOBAI SEBAGAIMANA KITA DICOBAI
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Ibr 4:14-15. Dalam ayat ini Yesus disebut Imam Besar Agung kita. Selanjutnya di katakan bahwa Dia dicobai dalam segala hal seperti kita dicobai. Kita jangan berpikir bahwa satu-satunya saat Yesus dicobai adalah ketika setan datang kepada-Nya setelah Dia tidak makan selama 40 hari dan 40 malam. Yesus dicobai di banyak waktu yang berbeda dan dengan cara yang berbeda.

Suatu kali, Setan bahkan mencobai Yesus melalui Simon Petrus, salah seorang murid-Nya. Ketika Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya bagaimana Dia harus segera menderita dan mati. Petrus berbicara dengan kata-kata yang bersemangat kepada-Nya. Petrus katakan pada Yesus bahwa hal seperti itu tidak akan pernah terjadi pada-Nya. Setan telah memakai Petrus untuk menggoda Yesus untuk menghindari kematian di atas kayu salib. Jika Setan bisa membujuk Yesus melepaskan diri dari kematian di atas kayu salib, tidak ada ke selamatan bagi umat manusia. Yesus mengerti benar apa yang sedang Setan coba lakukan melalui Petrus. Itulah sebabnya Yesus berbicara kepada Petrus seperti Dia katakan dalam Mat 16:23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis, Engkau suatu batu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Bacalah Mat 16:21-23. Kita semua harus mengerti ini. Ada saat-saat Setan akan mencobai kita lewat teman-teman kita.

Ada hal-hal lain yang seharusnya kita mengerti tentang cobaan terhadap Yesus. Dia menolak mempergunakan kuasa untuk membuat pencobaan lebih ringan. Ketika Dia merasa lapar, Setan mencobai-Nya untuk mengubah batu-batu menjadi roti. Yesus mempunyai kuasa untuk melakukan itu. Yesus menolak mempergunakan kuasa untuk meringankan cobaan-cobaan yang dibebankan Setan pada-Nya, kenapa? Karena jika demikian maka Dia tidak akan pernah dicobai seperti kita dicobai, dia tidak bisa betul-betul seperti kita. Contohnya, seorang yang lapar, yang merampok atau mencuri, mungkin mencoba memaafkan dirinya sendiri dengan berkata, "Ya, ketika Yesus lapar Dia mengubah batu menjadi roti. Saya tidak bisa melakukan ini, tapi saya akan menghilangkan rasa lapar saya dengan mencuri," Karena Yesus dengan berani menderita, maka kekuatan penuh dari pencobaan-pencobaan, Dia bisa mengerti secara penuh dan berbagi perasaan akan pencobaan-pencobaan kita. Dia juga akan memberikan kuasa kepada kita atas Setan, sebagaimana Dia lakukan jika kita memutuskan bergantung kepada-Nya.



YESUS HIDUP DALAM KEHIDUPAN YANG TANPA DOSA
Bacalah ayat-ayat berikut ini: Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Ibr 4:15. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. 2Kor 5:21. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. 1Pe 2:22. Ini adalah satu cara dimana Yesus, sebagai manusia berbeda dari semua umat manusia. Semua manusia telah berdosa, Yesus tanpa dosa.

Banyak orang tidak mengerti bahwa ada dua perbedaan cara-cara manusia berdosa. Cara pertama adalah dengan melakukan hal-hal yang kita ketahui adalah jahat. Alkitab menerangkan pada kita beberapa hal yang Allah tidak ingin kita lakukan. Bila orang menolak kehendak Allah dan melakukan hal-hal ini, dia melawan Allah. Kita tahu bahwa itu adalah dosa bila melakukan sesuatu yang salah.

Cara kedua dari perbuatan dosa adalah gagal melakukan hal yang kita ketahui benar. Allah menerangkan pada kita bahwa ada beberapa hal yang seharusnya kita lakukan. Bila kita lalai melakukan hal-hal ini, kita berdosa terhadap Allah. Dalam Yak 4:17 kita membaca, "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa."

Bila kita berkata bahwa Yesus adalah tanpa dosa, kita menunjukkan bahwa Dia tidak pernah melakukan apapun yang jahat di mata Allah. Kita juga menunjukkan bahwa Dia selalu melakukan apapun yang baik di mata Allah. Dia tidak pernahmelakukan yang jahat. Dia tidak pernah gagal melakukan yang baik.


PENTINGNYA YESUS MENJADI MANUSIA TANPA DOSA
Dalam 2Kor 5:21, kita belajar bahwa Yesus yang tidak berdosa, menjadi berdosa untuk kita, sehingga kita mungkin dibuat menjadi benar dihadapkan Allah melalui Yesus. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Jika seandainya Yesus berdosa, Dia tidak bisa menggantikan tempat orang-orang berdosa. Dia akan menerima hukuman atas dosa-dosanya sendiri.

Contohnya, andaikata dua orang membunuh seorang pria. Mereka diadili dan kedapatan bersalah. Kemudian seorang dari mereka berkata kepada hakim, "Tuan, biarkan saya mati menggantikan teman saya." Dengan segera hakim akan menjawab," tidak. Kamu dua-duanya bersalah. Dia harus mati untuk kesalahan yang dia lakukan dan kamu mati untuk kesalahanmu sendiri." Orang yang bersalah harus menderita karena kesalahannya sendiri. Yesus sebagai orang yang tidak berdosa, tidak pernah melakukan dosa. Itulah sebabnya Dia menggantikan

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Sertai Komentar anda dengan alamat e-mail

Followers